SITTI Iklan Masih Gratisss....

Kamis, 05 November 2009

Kegelapan.....



(Kisah Nyata)
Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang
mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan
segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan
semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan.
Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita
menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah
kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia
telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,
"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.
Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa
lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.
Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.
Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali.
Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu
tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan
panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak.
Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.
Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa
warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna.
Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap.
Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya
diruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah
kukatakan sebelumnya.
Kita melihat setiap hari, Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara
manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah,
Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan.
Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk
mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.
Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya
kasih Tuhan dihati manusia.
Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari
ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.
(Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein)

Rabu, 04 November 2009

Mengapa Aceh, Padang, Tasik ?..... (QHI on pasca trauma)


Erik Gunawan 04 November jam 21:41
“ Hampir semua hotel-hotel besar di padang hancur, yang paling parah adalah hotel Am***ang. Dari hasil Tanya-tanya ke penduduk dan pegawai (menyebutkan instansi yang mengutusnya), ternyata hotel itu suka dipakai anak-anak sekolah(dari mulai SMP) untuk maksiat.”
Isi sms yang masuk ke hp saya pagi itu. Seorang sahabat mengungkapkan perasaanya ketika beliau baru saja kembali dari daerah bencana gempa hebat yang baru saja terjadi…

Nggak berapa lama hp ku berdering lagi, kali ini sahabat ini nelpon aku.

“…Tahu nggak…masa ada salah satu klien yang nggak ngerti apa itu jama’ qashar…?” “ini Padang gitu lho, daerah yang selama ini kita anggap kental dengan agama…” ‘ nggak heran ya, Allah menurunkan teguran kepada mereka, agar mereka kembali kepada agamanya…”

Saya jadi teringat kisah tsunami besar, banyak yang bercerita, di Aceh pun nilai Akhlaq Agama telah pudar, sesaat sebelum tsunami, di pantai aceh banyak pemuda yang mabuk-mabukan di sana. Sedangkan di Tasik, kota santri, pun sama ceritanya, banyak cerita sebagian penduduknya bertingkah laku kontradiksi dengan julukan kotanya.

‘ Ada seorang Ibu datang, ketika dia masuk ruangan sudah kelihatan betapa Ibu ini mengalami depresi berat. Ngomongnya nggak nyambung. Rata-rata trauma ketika mendengarkan suara gaduh, seperti mobil bahkan suara mesin tik. Ketika mereka mendengarkan suara-suara gaduh mereka ketakutan. Nah Ibu ini pun demikian, setiap dia nungguin anaknya sekolah, jika mendengar suara gaduh dia akan teriak-teriak, sehingga teman-temanya selalu menenangkanya dengan mengingatkan bahwa itu hanya suara mobil dll. Sewaktu saya tanyakan tingkat ketakutanya, dia menyebutkan angka 10 (acuan nilai tertinggi).

Alhamdulillah, saya mengalami “One minute wonder” (keajaiban dalam satu menit). Dengan tehnik terapi kita, level traumanya langsung drop ke level 1. Dia nggak takut lagi mendengarkan suara gaduh. Bahkan teman-teman yang biasanya selalu meredakan ketakutanya keheranan, mereka nanya ke ibu itu, kamu di ruqyah di mana…?? Hahaha…. Di kantor katanya. (Mereka mengira bahwa terapi yang kita lakukan adalah ruqyah ).

Ada seorang klien yang saya Tanya tentang terapi ini, mana menurutnya yang lebih berperan dalam kesembuhanya…tapping (ketukan pada titik-titik meridian) atau lainya..? dia bilang….itu lho kata-kata…Ya Allah meskipun…..Aku ikhlas, aku pasrah….

Sungguh pengalaman yang mengesankan, banyak yang mau aku ceritakan, tapi nanti deh ya, aku di kejar-kejar nih laporanya.”

Sahabat ini mengakhiri teleponya.

• Cerita di alami oleh salah seorang team Quantum Healing Indonesia, dalam aksinya di Padang menangani kasus pasca trauma.