SITTI Iklan Masih Gratisss....

Rabu, 04 November 2009

Mengapa Aceh, Padang, Tasik ?..... (QHI on pasca trauma)


Erik Gunawan 04 November jam 21:41
“ Hampir semua hotel-hotel besar di padang hancur, yang paling parah adalah hotel Am***ang. Dari hasil Tanya-tanya ke penduduk dan pegawai (menyebutkan instansi yang mengutusnya), ternyata hotel itu suka dipakai anak-anak sekolah(dari mulai SMP) untuk maksiat.”
Isi sms yang masuk ke hp saya pagi itu. Seorang sahabat mengungkapkan perasaanya ketika beliau baru saja kembali dari daerah bencana gempa hebat yang baru saja terjadi…

Nggak berapa lama hp ku berdering lagi, kali ini sahabat ini nelpon aku.

“…Tahu nggak…masa ada salah satu klien yang nggak ngerti apa itu jama’ qashar…?” “ini Padang gitu lho, daerah yang selama ini kita anggap kental dengan agama…” ‘ nggak heran ya, Allah menurunkan teguran kepada mereka, agar mereka kembali kepada agamanya…”

Saya jadi teringat kisah tsunami besar, banyak yang bercerita, di Aceh pun nilai Akhlaq Agama telah pudar, sesaat sebelum tsunami, di pantai aceh banyak pemuda yang mabuk-mabukan di sana. Sedangkan di Tasik, kota santri, pun sama ceritanya, banyak cerita sebagian penduduknya bertingkah laku kontradiksi dengan julukan kotanya.

‘ Ada seorang Ibu datang, ketika dia masuk ruangan sudah kelihatan betapa Ibu ini mengalami depresi berat. Ngomongnya nggak nyambung. Rata-rata trauma ketika mendengarkan suara gaduh, seperti mobil bahkan suara mesin tik. Ketika mereka mendengarkan suara-suara gaduh mereka ketakutan. Nah Ibu ini pun demikian, setiap dia nungguin anaknya sekolah, jika mendengar suara gaduh dia akan teriak-teriak, sehingga teman-temanya selalu menenangkanya dengan mengingatkan bahwa itu hanya suara mobil dll. Sewaktu saya tanyakan tingkat ketakutanya, dia menyebutkan angka 10 (acuan nilai tertinggi).

Alhamdulillah, saya mengalami “One minute wonder” (keajaiban dalam satu menit). Dengan tehnik terapi kita, level traumanya langsung drop ke level 1. Dia nggak takut lagi mendengarkan suara gaduh. Bahkan teman-teman yang biasanya selalu meredakan ketakutanya keheranan, mereka nanya ke ibu itu, kamu di ruqyah di mana…?? Hahaha…. Di kantor katanya. (Mereka mengira bahwa terapi yang kita lakukan adalah ruqyah ).

Ada seorang klien yang saya Tanya tentang terapi ini, mana menurutnya yang lebih berperan dalam kesembuhanya…tapping (ketukan pada titik-titik meridian) atau lainya..? dia bilang….itu lho kata-kata…Ya Allah meskipun…..Aku ikhlas, aku pasrah….

Sungguh pengalaman yang mengesankan, banyak yang mau aku ceritakan, tapi nanti deh ya, aku di kejar-kejar nih laporanya.”

Sahabat ini mengakhiri teleponya.

• Cerita di alami oleh salah seorang team Quantum Healing Indonesia, dalam aksinya di Padang menangani kasus pasca trauma.

Tidak ada komentar: